Kamis, 19 November 2020

Asesmen Nasional Pengganti UN

 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) kini mulai menyosialisasikan Asesmen Nasional sebagai pengganti Ujian Nasional pada 2021. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengatakan perubahan mendasar pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil. Asesmen Nasional nantinya akan terdiri dari tiga instrumen, yakni Asesmen 

Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar
Kemendikbud menerangkan bahwa dalam pelaksanaan Asesmen Nasional, responden murid akan dipilih secara acak dengan jumlah maksimal 30 orang murid SD/MI, 45 murid SMP/MTs, serta 45 murid SMA/SMK/MA di satuan pendidikan.

Sementara responden satuan pendidikan kesetaraan ialah semua warga belajar yang terdaftar sebagai peserta ujian kesetaraan Paket A/Ula-Kelas 6, Paket B/Wustha-Kelas 9 serta Paket/Ulya-Kelas 12.

"Tidak semua murid dapat mengikuti asesmen ini karena peserta akan dipilih secara acak," terang Kemendikbud. Informasi yang diperoleh dari Asesmen Nasional tersebut, selanjutnya akan digunakan untuk perbaikan kualitas belajar mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar murid.

Mengenal Fitur dan Mengakhiri AKG AKK AKP Tahun 2020

 

Mengenal Fitur dan Mengakhiri AKG AKK AKP Tahun 2020

Hal-hal yang perlukan diperhatikan untuk bisa Sukses login Peserta AKG AKK AKP adalah sebagai berikut :

1.     Masukan Username dan Pasword yang ada di S41b,  Username dan password menggunakan Angka (Gunakan tombol keyboard angka dideretan atas atau bagian kanan), Setelah Username dan Pasword terisi, selanjutnya klik Login


2.   Jika berhasil, akan muncul Profile Data Peserta

a.      Nomor Peserta

b.     Nama Peserta

c.      Mata pelajaran

d.     Tahun Ajaran

e.     Lokasi Ujian

f.      Sesi



3.     Klik Mulai Setelah mendapatkan Penjelasan singkat dari Proktor atau petugas, dan sudah diperintah, silakan klik mulai 



4.    Mengenal Fitur Tampilan AKG AKK AKP  



5.   Cara Mengakhiri Aplikasi AKG AKK AKP



Selamat Mengerjakan, Semoga Sukses

Jumat, 16 Oktober 2020

Langkah-langkah Verval Data Nomor Ponsel Siswa, Mahasiswa dan Dosen di E-Ponsel

 

Verifikasi dan Validasi Data Nomor Ponsel Siswa, Mahasiswa dan Dosen pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam merupakan mekanisme yang digunakan untuk memastikan validitas data nomor ponsel siswa madrasah, serta mahasiswa dan dosen PTKI sebagai dasar dalam penyaluran bantuan kuota data internet untuk mendukung pembelajaran jarak jauh di madrasah dan PTKI. Validitas nomor ponsel siswa madrasah, mahasiswa dan dosen PTKI perlu dipastikan oleh Kepala Madrasah dan Rektor atau Ketua PTKI sehingga bantuan kuota data internet dapat dimanfaatkan secara optimal dalam pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan (daring) pada masa pandemi Covid-19. Terimakasih.

Penggunaan Data Awal

Data yang digunakan adalah data base Siswa dan Mahasiswa pada semester Ganjil Tahun Ajaran 2020-2021.

Langkah-langkah verifikasi dan Validasi (Verval) Data Nomor Ponsel Siswa, Mahasiswa melalui Emis E-Ponsel adalah sebagai berikut :

1.      Akses Link http://emisdep.kemenag.go.id/e-ponsel/

2.      Login menggunakan Akun emis madrasah

3.      Setelah login silahkan klik Daftar siswa untuk  cek data peserta didik sesuai data siswa emis ganjil 2020/2021, silakan cek data siswa pastikan siswa sudah di atur rombel , input NISM, NISN dan atribut lainnya di emis madrasah, untuk unduh template ini khusus untuk melengkapi nomor Ponsel siswa jika di emis madrasah belum di input nomor ponselnya, jika di emis madrasah sudah melengkapi nomor ponsel maka secara otomatis di web verval ponsel sudah terisi



4.      Silakan download templatenya dan isi pada cell yang di perbolehkan untuk di edit



5.      Setelah Selesai silakan uploud ulang templet yang sudah di isi






6.      Jika sudah silakan cek secara berkala pada menu Status Verval, jika data sudah di nyatakan tervalidasi maka Selajutnya masuk ke menu SPTJM

7.      Untuk saat ini menu SPTJM belum di buka jadi silakan bapak ibu fokus untuk melengkapi data dan no ponsel siswa

 

Keterangan Pengisian Template


Atau juga bisa didownload melaluai web emis ponsel

Demikian ulasan tentang verval Data Nomor ponsel siswa, Mahasiswa, semoga bermanfaat 

Kamis, 15 Oktober 2020

Bimtek Implementasi KMA 183 184 Mapel PAI dan Bahasa Arab Serta LMS E-Learning

 


Kumpulan-kumpulan materi Bimbingan Teknis Bimtek Implementasi Pembelajaran berdasarkan Kurikulum (KMA 183 dan 184) dan LMS E-Learning
Silakan download pada link-link dibawah ini

Bimtek Qur’an Hadirs MI

Bimtek Qur’an Hadits MTs MA

Bimtek Akidah Akhlak MA

Bimtek Akidah Akhlak MTs

Materi LMS E-Learning

Materi Rakor 20 Mei 2020-Sosialisasi SK Dirjen PendisNomor 2491 tahun 2020
Materi KMA 184 Tahun 2019 Tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Pada Madrasah

Pembelajaran Abad 21

 

Semoga Bermanfaat

Selasa, 06 Oktober 2020

Langkah-langkah Pendaftaran AKG AKK dan AKP Di Simpatika

 



 Langkah-langkah Pendaftaran AKG AKK dan AKP

1.      Login sebagai PTK pada layanan http://simpatika.kemenag.go.id/


 

2.      Selanjutnya pilih menu AKG



3.      Silakan Klik menu Daftar AKG dan silakan bapak ibu isi mata Pelajaran, jika status kepala madrasah maka pilihan nya hanya kepala madrasah, pilih tempat Pelaksanaan AKG yang sudah di tentukan oleh pihak kabupaten setempat.  Baca tentang Juknis AKG



4.      Setelah semua terisi silahkan klik tombol Simpan dan cetak S41A dan tunggu ajuan di setujui oleh kabupaten untuk mengetahui waktu dan sesi pelaksanaan AKG



5.      Cek secara berkala 3x sehari untuk mengetahui info jadwal dan sesi

Sabtu, 29 Agustus 2020

UBKD dalam AKM di Tahun Pelajaran 2020-2021

 

Ujian berbasis komputer daring disingkat UBKD jenjang SD/MI SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Tahun Pelajaran 2020/2021. Tahun pelajaran 2020/2021 jenjang pendidikan Sekolah Dasar sederajat sampai dengan menengah keatas direncanakan melaksanakan ujian berbasis komputer daring. UBKD menggunakan sistem hampir sama dengan UBK pada jenjang SMP/MTs, SMA/SMK/MA.

UBKD menggunakan exambrowser dengan 2 versi yaitu versi 32 bit dan versi 64 bit. Hal ini memudahkan pengguna berdasarkan bit sesuai dengan kapasitas windows yang terpasang komputer masing-masing.

Beberapa perangkat yang digunakan dalam rangka persiapan adalah komputer dan jaringan internet sebagai sarana penunjang. Untuk saat ini memasuki tahapan sosialisasi dan simulasi UBKD.

UBKD pada setiap jenjang tentunya perlu persiapan yang matang, diantaranya adalah kompetensi peserta didik berkaitan dengan penguasaan dan pengoperasian TIK khususnya komputer atau sejenisnya.

Kompetensi TIK pada peserta didik menjadi hal penting yang perlu dilakukan oleh satuan pendidikan. Lalu apa yang harus dilakukan satuan pendidikan dalam rangka menyiapkan peserta didik sehingga peserta didik memiliki keterampilan berkaitan dengan kompetensi TIK?. Tentunya satuan pendidikan harus melakukan upaya untuk meningkatkan kemampuan dasar TIK peserta didik. Misalnya memberikan pelajaran tambahan tentang kemampuan dasar TIK yang harus dimiliki peserta didik agar mampu mengikuti UBKD dengan lancar.

Yang tidak kalah penting peran admin UBKD pada satuan pendidikan dalam rangka memberikan pelayanan kepada peserta didik demi kelancaran keberlangsungan UBKD tahun ini. Langkah selanjunya adalah melakukan sosialisasi dan simulasi kepada peserta didik.

Berikut ini adalah langkah-langkah melakukan simulasi UBKD tahun pelajaran 2020/2021:

1.      Unduh aplikasi exambrowser sesuai dengan bit pada perangkat anda. Untuk cara mengetahui bit perangkat pc/komputer/laptop anda silakan Start Ã Pilih My Computer/Computer Ã  klik Kanan Ã  pilih Propertis

2.      Silakan anda instalkan aplikasi exambroser yang sudah anda unduh.

3.      Aplikasi browser google Chrome, Mozila, Opera

4.      Sambungkan perangkat anda dengan koneksi internet/jaringan internet.

5.      Buka aplikasi exambrowser anda

6.      Silahkan login dengan menggunakan user dan password  simulasi anda

Beberapa langkah diatas harus di persiapkan oleh sekolah yang akan melaksanakan UBKD SD tahun pelajaran 2020/2021. Lalu apa saja yang diujikan pada UBKD tahun pelajaran 2020/2021? Yang diujikan berupa assesmen pembelajaran

Assesmen Pembelajaran

Pandemi Covid-19 pada beberapa bulan terakhir berdampak pada beberapa sektor kehidupan, tak terkecuali sektor pendidikan. Untuk membatasi penyebaran dan penularan virus Covid-19 secara luas di satuan pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengambil kebijakan penyelenggaraan Belajar dari Rumah (BDR).

Kebijakan serupa juga diterapkan di lebih dari 180 negara dunia. Kebijakan BDR diyakini dapat berdampak pada perkembangan kognitif dan nonkognitif siswa yang  selanjutnya dapat mempengaruhi wajah pendidikan di masa depan.

Di Indonesia, beragamnya kondisi sosial ekonomi, akses teknologi, serta kondisi wilayah sebaran Covid-19 menyebabkan pelaksanaan BDR serta capaian belajar siswa bervariasi. Oleh karena itu, asesmen untuk mengetahui hambatan dan kelemahan siswa pada saat BDR perlu dilakukan.

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

Kata Minimum mengacu kepada tidak semua konten di dalam kurikulum diukur di dalam AKM.

AKM akan mengukur keterampilan dasar : literasi dan numerasi. Kemampuan bernalar tentang teks dan angka. Kompetensi tersebut dibangun dari jenjang dasar sampai menengah dalam suatu learning progression.

AKM berbentuk survey dengan sample siswa kelas 5, kelas 8, dan kelas 11 – tidak melaporkan hasil individu siswa namun laporan agregat yang berfokus kepada peningkatan internal dari waktu ke waktu bukan komparasi antar kelompok.

Asesmen yang meliputi aspek kognitif dan non kognitif perlu dilakukan agar pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan kondisi siswa. Hasil asesmen memberikan dasar kepada guru untuk menetapkan perlakuan atau strategi yang tepat kepada masing-masing siswa.

Remedial atau pengayaan yang dilakukan sebagai tindak lanjut hasil asesmen merupakan upaya untuk memastikan tidak ada siswa yang tertinggal atau dirugikan.  Pedoman ini untuk memberikan inspirasi, wawasan, dan pedoman bagi Bapak dan Ibu guru dalam melakukan persiapan, pelaksanaan, diagnosis dan tindak lanjut yang tepat pada proses asesmen diagnosis. Diharapkan salah satu penguatan terhadap prinsip “teaching at the right level” (pembelajaran sesuai dengan tingkat) khususnya pada masa pandemik.

 Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi  dalam penyiapan dan penyusunan dapat bermanfaat terutama bagi kelanjutan dunia pendidikan di Indonesia pada masa pandemi Covid-19 ini dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

 Asesmen Diagnosis Kognitif bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran. Asesmen diagnosis dapat mengandung satu atau lebih dari satu topik. Contoh: asesmen diagnosis untuk matematika kelas V bisa mengandung topik penjumlahan dan pengurangan saja, atau semua topik dalam mata pelajaran matematika (termasuk penjumlahan dan pengurangan, jaring-jaring bangun ruang sederhana, pecahan, dll).

 Asesmen Diagnosis Kognitif adalah asesmen diagnosis yang dapat dilaksanakan secara rutin, pada awal ketika guru akan memperkenalkan sebuah topik pembelajaran baru, pada akhir ketika guru sudah selesai menjelaskan dan membahas sebuah topik, dan waktu yang lain selama semester (setiap dua minggu/ bulan/ triwulan/ semester).

 Seperti Bapak/ Ibu guru ketahui, kemampuan dan keterampilan siswa di dalam sebuah kelas berbeda-beda. Ada yang lebih cepat paham dalam topik tertentu, namun ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami topik tersebut. Seorang siswa yang cepat paham dalam satu topik, belum tentu cepat paham dalam topik lainnya.

 Asesmen diagnosis memetakan kemampuan semua siswa di kelas secara cepat, untuk mengetahui siapa saja yang sudah paham, siapa saja yang agak paham, dan siapa saja yang belum paham. Dengan demikian Bapak/ Ibu guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan siswa.  Petunjuk pelaksanaan Asesmen Diagnosis Berkala, yang terdiri dari tiga tahap: (1) Persiapan; (2) Pelaksanaan; (3) Diagnosis dan Tindak Lanjut

Download Buku Saku Asesmen Kognitif

Semoga informasi berkaitan dengan Ujian berbasis komputer daring disingkat UBKD Tahun Pelajaran 2020/2021 bermanfaat bagi kita semua.

Pengenal Fitur UBKD dan Exambrowser untuk Pelaksanaan AKM tingkat SD/MI, MTs/SMP dan SMA/SMK/MA

 


Hardware PC/ Komputer Client

1.      PC/Komputer minimal processor core2duo

2.      RAM 2 MBPS

Software

1.      OS Win 7 ke atas

2.      Exambrowser_20.0817 terdiri dari 2 versi, versi 32 bit dan 64 bit

Exambrowser akan mendeteksi perangkat, jika sudah sesuai akan keluar RUN, jika blm sesuai akan keluar x di salah satu ceklik perangkat

Berikut tampilan login


Berikut Konfirmasi data peserta


Berikut konfirmsi tes mulai

Berikut tampilan menu-menu dalam AKM

Berikut Sasaran dan Pelaksanaan

Bagi sekolah dan madrasah bisa malakukan persiapan dari mulai sekarang sehingga nantinya akan mudah dalam pelaksanaannya.


Mudah-mudahan bermanfaat

Rabu, 15 April 2020

PPDB MTs Kedungombo Buaran TP 2020/2021

Telah dibuka ppdb online guna menyambut Tahun Ajaran 2020/2021


silahkan mengisi Form PPDB melalui tautan berikut :
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSerm18xjQGkYnXwAYnfgPPZRw817JxA9JiBLvEjBmVjccTy6Q/viewform?usp=sf_link

 atau scan barcode

keterangan lebih lanjut chat whatsapp kami di pojok kanan bawah

Jumat, 27 Maret 2020

SENSUS PENDUDUK 2020

Dalam rangka mengisi waktu home to work dalam rangka menanggulangai pandemi COVID-19 , kita bisa isi dengan mengisi sesnsus penduduk tahun 2020. Yuk jangan sampai terlewat
info lebih lanjut bisa baca di website : https://www.bps.go.id/sp2020/
untuk sensus : https://sensus.bps.go.id/login

Rabu, 25 Maret 2020

Selasa, 24 Maret 2020

Kilas Ilmu


Bronkitis

Bronkitis adalah kondisi ketika saluran bronkus terinfeksi dan mengalami peradangan. Penyebabnya ada bermacam-macam. Di antaranya adalah infeksi virus, bakteri, atau pun terlalu sering terpapar asap rokok dan polusi. Bronkitis dibedakan menjadi dua jenis:

1. Bronkitis akut. Infeksi ini bersifat jangka pendek, biasanya berlangsung selama 7-10 hari. Namun, batuk akan terus berlanjut selama beberapa minggu atau beberapa bulan.

2. Bronkitis kronis. Infeksi kronis yang berlangsung lebih lama dan lebih parah dibanding bronkitis akut. Kondisi ini lebih sering menyerang penderita asma, emfisema, dan para perokok aktif.

Gejala Bronkitis
Jika terdapat masalah pada pernapasan yang berkaitan dengan bronkitis, gejala yang muncul biasanya seperti:
1. Dada terasa sesak seperti tersumbat.
2. Batuk yang menghasilkan lendir berwarna bening, putih, kuning hijau, dan bercampur darah.
3. Mengi atau napas berbunyi lirih.
4. Badan terasa lemas.
5. Panas dingin (meriang).
6. Demam.
7. Pilek dan hidung tersumbat.
8. Sakit tenggorokan.

Corona (Coronavirus)
coronavirus menjadi bagian dari keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit yang terjadi pada hewan ataupun manusia. 
Manusia yang terjangkit virus tersebut akan menunjukkan tanda-tanda penyakit infeksi saluran pernapasan mulai dari flu sampai yang lebih serius, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau sindrom pernapasan akut berat.
Coronavirus sendiri jenis baru yang ditemukan manusia sejak muncul di Wuhan, China pada Desember 2019, dan diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2). Sehingga, penyakit ini disebut dengan Coronavirus Disease-2019 (Covid-19).


stilah-Istilah yang Berkaitan dengan COVID-19
'Social distancing' hanyalah salah satu dari sekian banyak istilah terkait virus Corona yang bermunculan dalam pandemi COVID-19. Untuk lebih memahami istilah-istilah yang berhubungan dengan COVID-19 tersebut, simak ulasan berikut:
1. Social distancing
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), arti istilah ‘social distancing’ atau ‘pembatasan sosial’ adalah menghindari tempat umum, menjauhi keramaian, dan menjaga jarak optimal 2 meter dari orang lain. Dengan adanya jarak, penyebaran penyakit ini diharapkan dapat berkurang.
2. Isolasi dan karantina
Kedua istilah terkait virus Corona ini merujuk pada tindakan untuk mencegah penularan virus Corona dari orang yang sudah terpapar virus ini ke orang lain yang belum.
Perbedaannya, isolasi memisahkan orang yang sudah sakit dengan orang yang tidak sakit untuk mencegah penyebaran virus Corona, sedangkan karantina memisahkan dan membatasi kegiatan orang yang sudah terpapar virus Corona namun belum menunjukkan gejala.
Berbagai pakar menganjurkan karantina di rumah dilakukan selama setidaknya 14 hari. Selama karantina, Anda dianjurkan untuk tinggal di rumah sambil menjalani pola hidup bersih dan sehat, tidak bertemu orang lain, dan menjaga jarak setidaknya 2 meter dari orang-orang yang tinggal serumah.
3. Lockdown
Istilah ‘lockdown’ berarti karantina wilayah, yaitu pembatasan pergerakan penduduk dalam suatu wilayah, termasuk menutup akses masuk dan keluar wilayah. Penutupan jalur keluar masuk serta pembatasan pergerakan penduduk ini dilakukan untuk mengurangi kontaminasi dan penyebaran penyakit COVID-19.
4. Flattening the curve
‘Flattening the curve’ atau ‘pelandaian kurva’ merupakan istilah di bidang epidemiologi untuk upaya memperlambat penyebaran penyakit menular yang dalam hal ini adalah COVID-19, sehingga fasilitas kesehatan memiliki sumber daya yang memadai bagi para penderita. Pelandaian kurva ini dapat dilakukan dengan social distancing, karantina, dan isolasi.
Kurva menggambarkan prediksi jumlah orang yang terinfeksi virus Corona dalam rentang waktu tertentu. Jumlah penderita yang meningkat drastis dalam periode yang sangat singkat, misalnya hanya dalam waktu beberapa hari, digambarkan sebagai kurva tinggi yang sempit.
Jumlah penderita yang membeludak membuat penanganan tidak bisa dilakukan secara optimal. Hal ini karena jumlah penderita melampaui kemampuan dan kapasitas fasilitas kesehatan, misalnya jumlah tempat tidur dan alat yang tersedia di rumah sakit tidak cukup untuk menangani semua pasien.
Kondisi tersebut menyebabkan tingkat kematian menjadi sangat tinggi, tidak hanya pada pasien COVID-19, namun juga pada pasien penyakit lain yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
5. Pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP)
PDP dan ODP merupakan definisi yang digunakan untuk mengelompokkan individu berdasarkan:
  • Gejala demam dan/atau gangguan pernapasan
  • Riwayat perjalanan ke daerah pandemi infeksi virus Corona atau tinggal di daerah tersebut selama 14 hari terakhir sebelum gejala timbul
  • Riwayat kontak dengan orang yang terinfeksi atau diduga terinfeksi COVID-19 dalam 14 hari terakhir sebelum gejala timbul
Secara umum, ODP dan PDP bisa dibedakan dari gejala yang dialami. Pada ODP, gejala yang muncul hanya salah satu antara demam atau gangguan pernapasan, seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak napas. Sedangkan pada PDP, sudah ada gejala demam maupun gangguan pernapasan.
Terhadap PDP, dilakukan rawat inap terisolasi di rumah sakit, pemeriksaan laboratorium, dan pemantauan pada orang lain yang memiliki kontak erat dengan PDP tersebut. Sementara ODP harus menjalani isolasi di rumah dan kondisinya akan dipantau setiap hari selama 2 minggu, menggunakan formulir khusus.
Jika kondisi ODP mengalami perburukan dan sudah memenuhi kriteria PDP atau hasil laboratoriumnya positif terinfeksi virus Corona, maka ODP tersebut harus dibawa ke rumah sakit.
6. Herd immunity
Secara harfiah, istilah ‘herd immunity’ berarti kekebalan kelompok. Herd immunity terhadap suatu penyakit bisa dicapai dengan pemberian vaksin secara meluas atau bila sudah terbentuk kekebalan alami pada sebagian besar orang dalam suatu kelompok setelah mereka terpapar dan sembuh dari penyakit tersebut.
Di tengah pandemi COVID-19, sebagian ahli percaya bahwa penularan virus Corona akan menurun atau bahkan berhenti sama sekali bila sudah ada banyak orang yang sembuh dan menjadi kebal terhadap infeksi ini.
Meski begitu, hingga saat ini belum ada vaksin untuk COVID-19 dan untuk menunggu hingga tercapai herd immunity secara alami pun sangat berisiko karena penyakit ini dapat berakibat fatal.
Nah, itu dia berbagai istilah terkait infeksi virus Corona atau COVID-19. Untuk meminimalkan risiko Anda terjangkit penyakit ini, patuhilah anjuran dokter dan pemerintah. Selain mencuci tangan, memakai masker, serta menjalani pola hidup bersih dan sehat, hindari tempat-tempat yang ramai atau berkumpul dengan banyak orang.
Pandemi COVID-19 memang mengkhawatirkan, tetapi setiap orang dapat membantu meringkankan kondisi ini dengan melakukan perannya masing-masing.